Yuri Berbicara Present...

Intip-intip'ers

Komunikasi Massa sebagai Lembaga Sosial


Komunikasi Massa sebagai Lembaga Sosial
(Pertemuan 8 )
___________________________________________________________
2.1. Pengantar.
Dari aspek sosiologis, maka kajiannya berurusan dengan bentuk-bentuk komunikasi sosial yang telah terlembagakan seperti komunikasi massa dan pola-pola organisasi sosial yang menyebabkan komunikasi tersebut terjadi.
Para sosiolog mencari aturan-aturan budaya mengenai siapa saja yang terlibat dalam produksi, distribusi, eksebisi dan penerimaan/kegunaan komunikasi massa. Bagaimanakah sejumlah aktivitas tersebut akan dilaksanakan dan isi pesan apa yang seharusnya dikomunikasikan atau tidak dikomunikasikan sesuai dengan norma-norma masyarakat yang ada.
Jadi uraian sosiologis dewasa ini pada umumnya mengenai komunikasi massa menekankan pada klasifikasi sistem-sistem komunikasi massa menurut bentuk-bentuk hak milik dan kontrol media.
Tipologi-tipologi sistem komunikasi massa dalam buku Four Theories of The Press oleh Fred Siebert, T.Peterson dan W.Schramm (1963) adalah:
1.     Soviet Communist Theories.
Media massa mendapat mandat yang jelas dan eksplisit dari partai dan pemerintah sebagai tujuan pokok mereka. Media massa dipercaya, diberi kekuasaan untuk membawakan teori dan kebijakan komunis kepada massa, menekankan dukungan kepada partai dan pemerintah serta meningkatkan budaya masyarakat.
Untuk mencapai tujuan tersebut, partai dan pemerintah menggunakan kontrol yang relatip keras terhadap media dan operasinya (Negara-negara komunis).

2.     Libertarian Theories.
Penekanannya adalah pada kebebasan media, khususnya dari kontrol pemerintah, meskipun terdapat juga beberapa peraturan, pembatasan dan tindakan pemerintah (Anglo Amerika dan Eropa).



3.     Social Responsibility Theories.
Teori ini menekankan pada tanggungjawab moral dan sosial orang-orang/lembaga-lembaga yang menjalankan media massa, antara lain kuajiban untuk memberikan informasi dan diskusi kepada publik tentang 0masalah-masalah sosial yang penting dan menghindari aktivitas-aktivitas yang merugikan masyarakat (Anglo-Amerika dan Negara-negara Barat).

4.     Authoritarian Theories.
Media massa (pemerintah maupun swasta) secara jelas bergantung kepada pemerintah. Pengekangan ini mungkin dilakukan melalui berbagai macam metode, seperti prosedur perijinan dan sensor pemerintah yang relatip keras (Eropa abad 16 dan 17 serta dewasa ini negara-negara tertentu).

2.2. Sistem-Sistem Komunikasi Massa.
2.2.1. Komunikasi massa di Uni Soviet.
Karakter komunikasi massanya adalah sbb:
·        Sistemnya terencana, terbentuk organisasi formal dan isis komunikasi yang disampaikan. Media massa dapat berubah-ubah menyesuaikan diri dengan kebutuhan sosial dengan berfokus pada lapisan khalayak tertentu.
·        Media massa beroperasi menurut filsafat partai komunis dan tujuan tercapainya cita-cita Soviet.
·        Terdapat peninjauan kembali dan kontrol kuat terhadap isi komunikasi.
·        Terdapat derajat speksialisasi yang tinggi terhadap khalayak yang menjadi tujuan setiap media.
·        Mengutamakan kesempatan bagi terpaan khalayak dalam konteks kelompok.

Dari 4 aktivitas pokok komunikasi massa (pengawasan, interpretasi, warisan budaya dan hiburan), dapat diringkas sbb:
·        Komunikasi massa memberikan prioritas pada interpretasi kejadian dan saran-saran pada khalayak berperilaku. Editor bertanggungjawab memilih peristiwa atau dokumentasi tentang proses pembangunan negara.
·        Transmisi budaya diprioritaskan seperti musik klasik.
·        Hiburan kurang diprioritaskan, kecuali yang memperbaiki cita rasa/menunjang pendidikan budaya dan politik.
·        Pengawasan dan pelaporan tidak penting.

Filsafat dari Lenin adalah bahwa partai memiliki tujuan, antar lain untuk memimpin rakyat agar meningkatkan kebudayaannya dan membimbingnya menuju nasib poleksos. Bolshevisme (konsep kepemimpinan Lenin) merupakan idiologi sospol yang mengarahkan media massa untuk membantu partai komunis dalam mendidik rakyatnya.

2.2.2.Komunikasi massa di Republik Rakyat Cina.
Sistem komunikasi massanya memiliki karakteristik institusional dan organisasional yang sama dengan di Soviet, bahkan menurut Emory pesan-pesan media massa diikuti dengan komunikasi tatap muka dalam forum sehingga media massa dan komunikasi personal masuk dalam suatu sistem.
Dua macam karakteristik sistem komunikasi massa yang sangat menarik secara sosiologis adalah tatzepao pada tingkat lokal serta adanya jaringan luas para koresponden pada tingkat rakyat kecil.

2.2.3.Siaran di Inggris.
Pemilikan dan kontrol atas media massa tidak disentralisasikan dalam lembaga negara. Siaran radio dan TV diorganisasikan sebagai monopoli dibawah pengusaha negara, yang merupakan gabungan dari usaha komersial dan pemerintah. Radio siaran Inggris berada di tangan korporasi/lembaga negara, yaitu Bristish Broadcasting Corpotation yang dibentuk th.1927 oleh Royal Charter. Pemancar BBC mensuplai 4 jaringan radio nasional, Radio 1 pada umumnya musik pop; Radio 2 light program dengan musik pop, olahraga dan berita umum; Radio 3 musik ‘serius’, drama, diskusi, berita dan pendidikan; Radio 4 home service dengan musik, drama, wawancara dan instruksional untuk sekolah-sekolah dan lembaga lainnya (Emery, 1972:100-101). 
Sebagai lembaga negara sebenarnya pemerintah dapat menuntut mengudarakan pengumuman penting, namun  BBC tidak dimiliki, dikontrol maupun dioperasikan oleh pemerintah.
Karena faktor geografis, maka Inggris hanya memiliki 2 frekuensi pemancar. Oleh karena itu kepemilikannya dipercayakan pada lembaga negara, bukan perorangan atau swasta. Siaran TV merupakan monopoli BBC sampai 1954, dengan dibentuknya Independent Television Authority yang menyajikan program komersial dalam membantu siaran umum BBC 1 dan BBC 2.


Tugas dan wewenang ITA :
·        Memilih dan menunjuk perusahaan yang menghasilkan program, dimana 15 perusahaan untuk memsupali 14 bidang ITA.
·        Mentransmisikan program, untuk keseimbangan informasi, pendidikan dan hiburan.
·        Mengontrol iklan agar sesuai dengan Television Act serta aturan dan prinsip yang berwenang.

1.2.4.  Siaran di Kanada.
Siaran radio dan TV mirip dengan yang sistem di Inggris, tetapi sistemnya telah mengembangkan sistem siaran nasionalnya untuk menyesuaikan diri dengan keadaan fisik, poleksosbudnya (Austin Weir, 1965).
Karakter siaran Kanada adalah sbb:
·        Masalah Kanada untuk siaran radio dan TV adalah luasnya daerah yang hampir 40 kali luas daerah Inggris dengan jumlah penduduk sedikit dan sebarannya tidak merata. Oleh karena itu berkembang sektor rangkap yang meliputi public and private broadcasting.
·        Komitmen melayani kedua kelompok penduduk yang berbahasa Inggris dan Perancis.
·        Mengembangkan dan memelihara program Kanada untuk menghindari invasi budaya dari Amerika.

Oleh karena itu pimpinan pemerintah dan pimpinan pemancar secara umum telah memiliki falsafah siaran radio/TV harus khas Kanada, dikontrol dan menjadi sistem nasional yang melayani kebutuhan masyarakat melalui pemancar umum, swasta atau keduanya (Ottawa, 1965).

2.2.5. Media massa di Amerika Serikat.
Media massa di AS sangat banyak jumlahnya, diantaranya terdapat 336 juta radio dan 100 juta pesawat TV untuk 93% dari jumlah seuruh rumahtangga dimana 1/3nya memiliki dua atau lebih pesawat TV (Holt, Rinehart and winston, 1973).
Dari gambaran tersebut sebagian besar media massa dikuasai swasta yang berorientasi keuntungan, namun demikian mereka tunduk dengan peraturan pemerintah khususnya yang operasinya berhubungan dengan sumber negara atau masalah kesejahteraan umum.
Falsafah media massanya adalah kebebasan berbicara atau freedom of spech, yaitu pembatasan minimal pemerintah selain materi yang bersifat fitnah serta sensor pada saat perang. Disamping itu batasnya adalah materi-materi yang bertentangan dengan nilai-nilai dan lembaga-lembaga sosial seperti publikasi materi kecabulan yang membahayakan bangsa. 

0 komentar:

Posting Komentar

Please comment after read this articel. Thank you :)