Yuri Berbicara Present...

Intip-intip'ers

Peranan Jurnalistik

Jurnalistik ♥ Peranan Jurnalistik ♥

- PERANAN JURNALISTIK/PERS :
1. SEBAGAI ALAT PERUBAHAN SOSIAL SAJIAN INFORMASI
MENJADIKAN MASYARAKAT TRADISONAL MENJADI MODERN, BAIK   CARA BERPIKIR,PERILAKU MAUPUN PENGETAHUAN /PENDIDIKAN             YANG DIPEROLEH MELALUI KEGIATAN JURNALISTIK YANG                               DITUANGKAN DALAM KARYA JURNALLISTIK
2. PEMBENTUKAN PENDAPAT UMUM
- INFORMASI YANG DITERIMA TERUS- MENERUS AKAN MEMBENTUK PENGERTIAN YANG KUAT TENTANG SESUATU.
-  MASYARAKAT DAPAT BERPENDAPAT TENTANG APAPUN SECARA NEGATIF ATAU POSITIF PERANAN JURNALISTIK/PERS
3. MENEGAKAN DISIPLIN NASIONAL
- TAYANGAN BERITA TENTANG POLITIK DI SUATU NEGARA, MENJADIKAN MASYARAKAT MEMPUNYAI PENGETAHUAN DAN PENGALAMAN DALAM MENYIKAPI BERPOLITIK DI DALAM KEHIDUPANNYA.
- MASYARAKAT AKAN TERLIBAT/MEMANTAU PERKEMBANGAN  DARI    HARI   KE   HARI,\ SEHINGGA   PADA    AKHIRNYA       DAPAT BERMAIN PERAN
FUNGSI  LAIN JURNALISTIK/PERS
1. MEMBERI PENERANGAN
KEJELASAN INFORMASI YG DISAMPAIKAN SECARA TUNTAS, MUDAH DIMENGERTI  DAPAT MENJAWAB RASA INGIN TAHU DAN  MENGHILANGKAN KERAGU-RAGUANTERHADAP MASYARAKAT
2. MEMBERI HIBURAN
SIARAN MEMBERI HIBURAN PADA MASYARAKAT APABILA ADA KENYAMANAN, DAYA TARIK TERHADAP MUATAN ACARA
3. MEMBERI KONTROL SOSIAL
APAPUN YANG TERJADI DI DALAM MASYARAKAT BAIK / BURUK, PERS AKAN MEMANTAU PERKEMBANGANNYA DAN DISAMPAIKAN KEPADA MASYARAKAT SECARA TERUS MENERUS, SEHINGGA MASYARAKAT MENGETAHUI CERITA SECARA TUNTAS.
4. MENDIDIK
MELALUI SAJIAN INFORMASI APAPUN MATERINYA, MASYARAKT SECARA TIDAK LANGSUNG TERDIDIK BISA POSITIF ATAU NEGATIF. SESUAI DENGAN KARAKTERISTIK MASYARAKAT YANG HETEROGEN, MAKA PERSEPSI BISA BERBEDA-BEDA TERGANTUNG DARI LATAR BELAKANG PENDIDIKAN, BUDAYA DLL

Tanggung Jawab dan Azas Pers

Jurnalistik ♥ Tanggung Jawab dan Azas Pers ♥

Posted by Becil Ucil in 29. Jan, 2011, under Semester 1
TANGGUNGJAWAB & AZAS PERS
A. TANGGUNG JAWAB REPORTER :
1. TERHADAP HATI NURANI
2. SESAMA NEGARA YANG MEMILIKI HAK AZASI
3. KEPENTINGAN UMUM
4. SESAMA REKAN SEPROFESI
* WILBUR SCHRAMM BERTANGGUNGJAWAB THDP PEMERINTAH, MEDIA & MASYARAKAT
B. AZAS PERS
1. MANFAATà SEGALA PEMBERITAAN & ULASAN DAPAT DIMANFAATKAN BAGI KEMANUSIAAN, KESEJAHTERAAN RAKYAT & PEMBANGUNAN PRIBADI & NEGARA
2. USAHA BERSAMA & KEKELUARGAAN DALAM MENCAPAI CITA2 & ASPIRASI BANGSA
3. DEMOKRASIà BERDASARKAN PANCASILA POLITIK, SOSIAL,EKONOMI, BUDAYA PEMBERITAAN MENCERMINKAN SIKAP OBJEKTIF, EDUCATIF,TENGGANGRASA, TEGUH PADA NILAI KEPRIBADIAN NASIONAL

Perbedaan Karya Jurnalistik

Jurnalistik ♥ Perbedaan Karya Jurnalistik ♥

Posted by Becil Ucil in 29. Jan, 2011, under Semester 1
PERBEDAAN KARYA JURNALISTIK
MEDIA CETAK :
1.PROSES PERCETAKAN
2.DAPAT DIBACA DIMANA  DAN  KAPAN SAJA
3.ISI PESAN DPT DIBACA  BERULANG
4.DAPAT MENYAJIKAN   PERISTIWA YANG TELAH TERJADI
5.TIDAK MENYAJIKAN NARA SUMBER SECARA LANGSUNG
6.PENULISAN DIBATASI KOLOM & HALAMAN
7.MAKNA BERKALA DIBATAS HARI, I MINGGU DAN BULAN
8.DISTRIBUSI MELALUI DARAT, UDARA DAN LAUT
9.BAHASA FORMAL
10.KALIMAT PANJANG & RINCI
MEDIA RADIO:
1.PROSES PEMANCARAN
2.ISI PESAN AUDIO, DAPAT DIDENGAR SEWAKTU SIARAN
3.TIDAK DAPAT DIULANG
4.DAPAT MENYAJIKAN PERISTIWA/KEJADIAN SEDANG BERLASUNG 5.DAPAT MENYAJIKAN PENDAPAT SECARA LANGSUNG& ASLI 6.PENULISAN DIBATASI DETIK, MENIT DAN JAM
7.MAKNA BERKALA DIBATASI DETIK, MENIT & JAM
8.DISTRIBUSI MELALUI PEMANCARAN
9.BAHASA FORMAL & NON FORMAL
10.KALLIMAT SINGKAT, PADAT,SEDERHANA & JELAS
MEDIA TELEVISI
1.PROSES PEMANCARAN
2.ISI PESAN AUDIO-VISUAL DAPAT DIDENGAR &DILIHAT  SEWAKTU SIARAN
3.TIDAK DAPAT DIULANG
4.DAPAT MENYAJIKAN PERISTIWA/KEJADIAN SEDANG BERLASUNG 5.DAPAT MENYAJIKAN PENDAPAT SECARA LANGSUNG& ASLI 6.PENULISAN DIBATASI DETIK, MENIT DAN JAM
7.MAKNA BERKALA DIBATASI DETIK, MENIT & JAM
8.DISTRIBUSI MELALUI PEMANCARAN
9.BAHASA FORMAL & NON FORMAL
10.KALLIMAT SINGKAT, PADAT,SEDERHANA & JELAS

Bentuk Karya Jurnalistik

Jurnalistik ♥ Bentuk Karya Jurnalistik ♥

Bentuk   karya  jurnalistik radio dan televisi pada dasarnya sama, namun perbedaannya adalah penyajian karya tersebut karena disesuaikan dengan media yang dipakai.
A.. Berita
Tujuannya  adalah   menginformasikan  fakta dan atau pendapat factual dan
aktual yang mengandung nilai berita agar   masyarakat  mengetahui apa yang
terjadi / ada  disekitarnya. Bentuknya adalah :
1. Berita Terkini ( Timeconcern )
a. Kuat ( Hard / Soft News )
Straight News, News Break, Stop Press
b. Berita Mendalam ( Indepth News )
Komprehensif, Interpretatif, Investiogatif
2. Berita Berkala ( News Magazine )
a. Laporan Eksploratif
b. Leporan Khas ( Feature )
c. Berita Analisis
d. Majalah Udara
B. Penjelasan Masalah Hangat ( Current Affair )
Tujuannya    adalah    menjelaskan    masalah  hangat ( masalah yang sedang ramai dibicarakan   orang   yang   mengandung   nilai   berita   akibat    suatu  fakta) agar mengurangi / meniadakan ketidakpastian bagi masyarakat. Bentuknya adalah :
1. Monolog.  Pidato, Khotbah
2. Dialog
Wawancara, Diskusi Panel ( Debat ), Talk Show
3. Reportase
Siaran Langsung, Siaran Tunda
4. Editorial
5. Dokumenter

Jurnalistik Baru ( New Jurnalism )

♥ Jurnalistik Baru ( New Jurnalism ) ♥
Menurut,Jacob Oetama dan Atmakusumah:
1. Jurnalisme Empati (Emphaty Journalism )
Jurnalisme  yang erat kaitannya dengan rasa empati dan iba wartawan yang tumbuh   ketika melakukan tugas  jurnalistik. Wartawan harus bisa membangun rasa empati  dengan narasumber.
Contoh : Kasus penderita AIDS, melalui penelusuran wartawan dapat mengungkap secara personal penyebab korban  menderita  AIDS dilihat dari berbagai faktor.
2. Jurnalisme Kekerasan/Perang ( Violence Journalism )
Pemberitaan ini hanya terfokus  pada   arena atau tempat terjadinya konflik kekerasan dengan menonjolkan  informasi (dampak  fisik dari kasus  tersebut) dan lebih  mengeksploitasi   kekerasan  yang tampak. Dalam    pemberitaannya     wartawan   menggunakan    teknik   Violence journalism yang memungkinkan ikut larut dalam emosi untuk memihak pada  salah satu kelompok yang berkonflik dan wartawan bisa menilai secara sepihak.
Contoh :
Lengsernya   Soeharto   mengakibatkan   tewasnya   beberapa mahasiswa Trisakti,  dalam pemberitaan  media menggambarkan kekerasan  yang dilakukan aparat dalam membantai mahasiswa.
3. Jurnalisme Perdamaian ( Peace Journalism)
Merupakan   jurnalisme  modern  yang    berpegang    pada asas imparsialitas ( kebenaran )   dan faktualitas ( berdasarkan fakta ). Jurnalisme  damai   dirumuskan  oleh wartawan senior John Galtung, Rune  Ottosen,  Wilhem   Kempt   dan  Maggie O’Kane, tujuannya  untuk mencegah  kekerasan   di  masyarakat. Jurnalisme   ini   mengajarkan wartawan untuk  tidak  turut   dalam bagian   pertikaian   merupakan   bagian dari   pencari  solusi.
4. Jurnalisme Advokasi ( Advocacy Journalism )
Merupakan   kegiatan   jurnalistik   yang   dilakukan oleh wartawan  dengan cara menyatukan    opini    ke dalam berita. Berdasarkan  hasil  reportase, wartawan mengarahkan fakta untuk membentuk opini  public. Penulisan  jurnalistik  advokasi lebih  mempercayai  objektifitas fakta  dari  berita  yang  dicampur  dengan pikiran wartawan. Penyajiannya lebih banyak ditujukan  untuk  kepentingan tertentu  yang disajikan dalam  bentuk pemberitaan fakta dan peristiwa.
5. Jurnalisme Alternatif ( Alternative Journalism )
Kegiatan   jurnalistik    ini    biasanya    dilakukan    untuk    penulisan    berita yang menyangkut publikasi internal, misalnya tulisan-tulisan yang  khusus menampilkan  hasil liputan untuk mengkritik  terhadap seseorang yang lebih personal. Pemuatan jurnalistik alternative membentuk   sekelompok   audience   yang dijadikan  target  konsumen dengan tujuan memukul penguasa di suatu daerah tertentu. Jurnalisme   alternative    adalah   cerminan  suara  rakyat   dan  merupakan sebuah medium perjuangan, biasanya bermuatan kritis terhadap kemapanan ( status qou ). Isinya tidak memuat  pernyataan   pejabat   melainkan  menyuarakan  dan memberi empati kepada rakyat. Sekain itu merupakan penggabungan antar unsur kebebasan dan control diri pada tanggung jawab social.
Contoh :
KASUS SRI MULYANI, DIEXPOSE KE PRIBADINYA YANG DIAMBIL DARI SEBUAH KASUS ( BANK CENTURY). PENAWARAN YBS DARI BANK DUNIA MENDAPAT RESTU DARI PRESIDEN YANG KEMUDIAN MASYARAKAT AKAN MENYOROTI DR SISI SRI MULYANINYA MELOMPAT KE BANK DUNIA.
ALTERNATIF DISINI ADALAH MASYARAKAT AKAN MEMBERI PERHATIAN  DISISI LAIN DARI KASUS CENTURY. BISA JADI ALTERNATIF PENYIARAN INI MERUPAKAN RENTETAN PENYELESAIAN SEBUAH PERMASALAHAN DAN INI DIPENGARUHI PENGATURAN  KEBIJAKAN.
6. Jurnalisme Presisi ( Precision Journalism )
Merupakan    kegiatan    jurnalistik   yang   menekankan   pada ketepatan (presisi ) informasi dengan menggunakan pelaporan ilmiah dengan tujuan  agar hasil laporan   lebih representatif. Liputan jurnalistik  presisi menggunakan   metode  ilmiah  yang terencana dan sistematis.
7. Jurnalisme Sastra ( Leterary Journalism )
Kegiatan   jurnalistik dengan  memasukkan unsur   reportase secara inovatif, gaya penulisannya tidak hanya berdasarkan feeling tetapi ditunjang  oleh riset sehingga  wartawan tidak hanya mengandalkan liputan berdasarkan hasil interview. Jurnalistik sastra menggunakan   gaya   penulisan   tutur   untuk reportase  human interest. Pers     banyak    menggunakan    liputan    ketegangan   situasidengan menerapkan konsep penulisan liputan bergaya sastra.
Contoh :
Ketika itu kira-kira pukul dua siang , saya sedang menikmati secangkir kopi  di  sebuah café, tiba-tiba sebuah   bom  meledak meluluhlantakkan penghuni café yang tak berdaya….
::: Syarat/kritik terhadap jurnalistik baru sebagai berikut :
1. Jurnalistik  baru  membutuhkan   keberanian   yang   lebih, ini  tidak  semua
bisa dilakukan oleh semua jurnalis.Menjadi jurnalis baru tidak hanya harus terjun ke  medan yang riskan tetapi juga  bagaimana  dia harus menggambarkan  secara  detail  dan hidup tanpa investigasi ke semua fakta yang berkait.
Contoh :
Jurnalis baru ketika masuk ke  Gerakan Aceh  Merdeka, konflik Maluku yang    mengatasnamakan  agama   yang    melibatkan dua  surat  khabar bertikai (suara Maluku dan Ambon Press ).
2. Jurnalisme baru memerlukan keahlian menulis yang merupakan paling utama. Jurnalisme baru menuntut banyak hal dalam menulis yaitu membahas dari banyak sisi, mesdeskripsikan sebanyak mungkin objek yang dilihatnya dan memberikan karakter ynag khas bagi setiap tokoh pada tulisannya.
3. Jurnalisme baru, tulisannya   sangat   panjang   karena untuk bisa menggambarkan permasalahan secara beragam dan detail tidak bisa dalam tulisan singkat.
4. Jurnalisme baru penulisannya harus mendalam dengan melalui proses riset yang  panjang dan melibatkan banyak nara sumber.
Contoh :
Wartawan ketika melihat oang tersenyum dalam menghadapi  peristiwa,  harus  bisa  menjabarkan  secara detail  arti  senyum  tersebut  baik  dari  bahasa verbal maupun non verbal.

Jurnalistik Online

♥  Jurnalistik Online  ♥
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP JURNALISTIK ON-LINE
Jurnalistik/Media on-line merupakan media yang bisa ditemui melalui internet.
Sebagai media massa, jurnalistik on line atau bisa melingkupi  media on-line, cyber journalism, citizen journalism, tetap menggunakan kaidah-kaidah jurnalistik dan system kerja yang ada. Perbedaan yang paling mencolok adalah medium dan mekanisme efesiensi pencarian, pengolahan dan penyebarluasan beritanya.
1. Pengertian Jurnalistik On-line dan Perkembangannya
  • Pada 17 Mei 1991, Institut penelitian Jenewa memperkenalkan www standar pada Mei 1992 melalui Chichago On-line, korn pertama di Amerika On-line diluncurkan Chichago Tribune di as. Sampai April 2001 database telah berisi 12.878 berita on line. Dalam media web dapat ditemukan hubungan-hubungan, city guides, majalah, surat khabar, service baru, radio-televisi dll.
  • Awal tahun 2001 pada akhir decade pertama jurnalistik on line, tidak hanya ribuan media berita telah mulai on line bahkan jutaan pengguna baik individu atau kelompok telah menggunakan internet sebagai sumber berita.
- Jurnalistik on line sebagai news media disebutkan oleh Denis McQuail (2000) lebih interaktif dan memberikan otonomi kepada user untuk menjadi audience aktif, bahkan pada keadaan tertentu, audience memiliki posisi sejajar dengan jurnalis.
- Banyak media massa cetak dan elektronik yang memiliki situs di internet, tentunya control social dilakukan. Keuntungan dengan adanya penggabungan media massa dan media online adalah keaktualitasan dalam media masssa elektronik digabungkan dengan sifat yang dapat disimpan dan dibaca berulang-ulang seperti media cetak.
Pengertian Internet :
- Dalam situs www.unpar.ac.id, dituliskan pengertian internet sebagai berikut :
  1. Internet sebagai jaringan yang terhubung dalam internet protocol (IP ) secara luas mencapai seluruh dunia.
  2. Interet ( inter-network) sebagai sejumlah jaringan fisik yang saling berhubungan dengan protocol yang sama ( apa saja ) untuk membentuk jaringan logic, selanjutnya disebut sebagai inter-network.
  3. Inernet sebagai komunitas jaringan computer yang memberikan pelayanan http ) worl wedi web ). Dibedakan dengan internet senagai pelayanan http untuk kalangan terbatas. Pada mulanya pembatasan pada jarinngan fisik yaitu LAN kemudian berkembang.
  4. Internet sebagai jaringan TCP/IP untuk kalangan terbatas. Masyarakat umum mengartikan sebagai jaringan lokal ( LAN ) dengan pengalaman private IP.
- Citizen Journalism yang artinya adalah ” keterlibatan warga dalam memberitakan sesuatu, seseorang tanpa memandang latarbelakang pendidikan, kehalian dapat merencanakan, mencari, menggali, mengolah informasi baik berupa tulisan, gambar, suara dan tuturan kepada orang lain, jadi setiap orang bisa menjadi wartawan.”
Citizen journalism akan mendorong transparansi yang semakin terbuka dalam pelaporan berita. Hal ini membuat wartawan tradisional mulai membuka blog untuk mencari feedback audience seperti SCTV.
b. Karakteristik Media
NO UNSUR MEDIA ELEKTRONIK MEDIA CETAK MEDIA ON LINE
1. Pembatasan panjang naskah Penulisan naskah dibatasasi oleh detik, menit dan jam Panjang naskah dibatasi,5 – 7 halaman kwarto ditik 2 spasi. Dibatasi oleh halaman dan kolom Pembatasan panjang naskah tidak ada batasnya, namun untuk alasan kecepatan akses, keindahan design dan alasan teknis lainnya perlu dihindari naskah terlalu panjang
2. Prosedur Naskah Naskah yang dihasilkan reporter kemudian dikoreksi oleh editor naskah/redaktur sesuai dengan kaidah jurnalistik sebelum informasi ditayangkan. Naskah harus di koreksi dan disetujui oleh redaktur sebelum dimuat di media. Agak sedikit bebas, namun ada sejumlah media memperbolehkan wartawan di lapangan yang telah dipercaya untuk meng-upload sendiri tulisannya
3. Editing Editing dilakukan setelah proses liputan dilakukan baik editing audio,visual maupun naskah. Dilakukan oleh editor Kalau sudah naik cetak atau sudah difilmkan dalam proses percetakan, tidak bisa di edit lagi Walaupun sudah on-line, masih bisa diedit dengan leluasa, tapi biasanya editing hanya mencakup masalah-masalah teknis seperti merevisi salah ketik
4. Tugas desiner atau layouter Setiap berita yang ditayangkan, produser akan merencanakan sampai dengan pelaksanaan siaran dengan menggunakan prinsip managemen siaran. Setiap edisi, desiner atau layouter harus tetap bekerja untuk menyelesaikan desain edisi tersebut Desainer atau Programmer cukup bekerja sekali yaitu di awal pembuatan situs web.
5. Jadwal terbit Makna berkala dibatasi oleh detik, menit dan jam Secara berkala( harian, mingguan, bulanan, dua mingguan, tribulan dst) Terbit kapan saja, tidak ada jadwal khusus kecuali untuk jenis-jenis tulisan/rubric tertentu
6. Distribusi Distribusi melalui pemancaran/transmisi Walau sudah selesai dicetak, media tersebut belum bisa langsung dibaca oleh khalayak sebelum melalui distribusi. Begitu up –load, setiap berita dapat langsung dibaca oleh semua orang di seluruh dunia yang memiliki akses internet
:: perbedaaan pada masalah teknis.
::Dari segi sifatnya ada kemiripan yaitu selalu dituntut untuk menyajikan berita yang up to date secepat mungkin dan bisa tidak selalu menunggu seluruh data terkumpul.
Jurnalistik on line memiliki karakteristik berbeda dengan jurnalistik tradisional :
  1. Menimbulkan   posisi   audience   dimana  audience memiliki kesempatan untuk  berperan aktif dalam proses produksi berita.
  2. Memiliki karakteristik immediacy yang memungkinkan up-dating informasi melebihi kecepetan media tradisional. Internet bisa mengalahkan media cetak yang harus mencetak keesokan harinya dan media elektronik harus menyiapkan persiapan produksi.
  3. Memiliki kelebihan berupa multimedia capability yang memungkinkan pesan bisa disampaikan dalam berbagai versi dari teks, video dan audio.
Contoh : yang memberikan fasilitas audio dan video adalah alamat www.liputan6.com, www.tvone.com dan www.bbcindonesia.com
Sementara aplikasi Youtube memungkinkan siapa saja mengupload file audio video dan podcasting yang memberi fasilitas upload audio telah memungkinkan user untuk berperan sebagai penyebar informasi seperti jurnalis. Dengan bantuan blog dan kedua fasilitas internet itu maka siapapun bisa masuk dalam lingkaran jurnalisme online.
  1. Memiliki karakter Interactivity atau timbalbalik yang memungkinkan adanya partisipasi audience secara lanngsung.
  2. Memiliki karakter Nonlinearity, artinya jurnalis lebih fleksibel dalam menyajikan  berita dan memudahkan user untuk memilih tema informasi yang diinginkan. Misalnya berita tentang serangan bom di JW Marriot, bisa dipisahkan pencariannya dari beberapa judul yaitu pelaku, korban, proses perakitan bom dll.


C. Keuntungan dan Kekurangan Internet
1. Keuntungan Jurnalisnie Online,
a. Audience Control.Jurnalisme online memungkinkan audience  untuk  bisa  lebih  leluasa dalam memilih berita yang ingin didapatkannya, karena informasi  dan sumbernya  sangat luas dalam waktu pendek.
b.Non lienarity. Jurnalsme  online  memungkinkan  setiap  berita  yang   disampaikan  dapat berdiri    sendiri sehingga   audience  tidak   harus   membaca   secara   berurutan   untuk memahami.
c. Storage and retrieval. Online jurnalisme  memungkinkan  berita  tersimpan  dan  diakses kembali dengan mudah oleh audience.
d. Unlimited Space. Jurnalisme  online  memungkinkan  jumlah  berita yang disampaikan / ditayangkan    kepada    audience  dapat  menjadi  jauh  lebih Iengkap  ketimbang  media lainnva.
e. Immediacy. Jurnalisme online memungkinkan informasi dapat  disampaikan secara cepat dan langsung kepada audience.
f. Multimedia   Capabllity. Jurnalisme   online   memungkinkan bagi   tim    redaksi    untuk menyertakan teks, suara, ganibar,video dan komponen lainnya di dalam berita yang akan diterima oleh audience.
g. Interactivity. Jurnalisme online memungkinkan  adanya peningkatan partisipasi audience dalam setiap berita.
2. Kekurangan Internet
a. Jurnalisme  online  merupakan “mainan” masyarakat supra  rasional. Masyarakat   yang tidak tergolong supra rasional tidak akan betah dengan mengakses jurnalisme online. Karena  mereka  tidak mengakses   jurnalisme online  maka  mereka   akan dilanda oleh kecemasan informasi (information anxiety).
b. Masih sedikitnya  jumlah  mayarakat  yang mengakses jurnalisme online,   karena harus berada di depan computer untuk membaca segala informasi melalui web site dll.
c. Tidak memiliki kredibitas.Ini karena logis sebab. orang yang tidak  memiliki ketampilan yang memadai pun bisa bercerita lewat jurnalisme online.
Jurnalisme online akan selalu berkaitan dengan media internet yang meliputi tiga hal yaitu :
1. Jalur    online    communication membantu  wartawan  dalam  memperoleh   bahan   baku yang akan ditulis menjadi sebuah berita.
2. Email, bisa   digunakan  reporter di  lapangan  untuk mengirimkan informasi yang diperoleh para redaktur informasi menjadi  lebih  cepat  sampai.
3. Web sites digunakan dalam sebuah surat kabar untuk berkomunikasi dengan khalayaknya.

RINGKASAN MATERI UJIAN SEMESTER 1

 ( Materi terakhir dari 30-11-2010 )

-   Ciri Magazine program :
  1. Termasuk program long story program.
  2. Terdiri dari berbagai item dan sub format.
  3. Sifat beritanya “ time less”,yaitu tidak terikat oleh waktu.
  4. Durasi tiap item lebih dari 5 menit
-    Reporting terdiri dari :
a. Live Reporting/reportase/laporan pandangan mata/running report : laporan-laporan yang disampaikan dari tempat kejadian,yang terdiri dari :
    1. Live program/siaran langsung
    2. Recorded program/siaran tunda/live on tape
b. Recorded Reporting : laporan yang direkam dalam bentuk visual/voice over ( TV ) yang ditunjang narasi ( TV ) atau narasi yang ditunjang ilustrasi ( radio )/voice over radio.
-          Sifat live reporting : sifat pelaporannya spontan,tdk perlu ada editing naskah/visual
-          Sifat recorded reporting : scripted report/diperlukan naskah,edited report/editing visual
-   FORMAT PROGRAM RECORDED REPORTING :
a. Feature ( arti sempit ) : bentuk laporan yang mengutamakan unsur hiburan,terdapat penyutradaraan dan naskah lebih banyak berbicara dibandingkan dengan visual.
b. Semi Documentary/feature documentary : bentuk laporan yg mengetengahkan suatu keadaan atau permasalahan apa adanya,sehingga audience mendapat gambaran ttg suatu keadaan pada waktu tertentu
c. Depth reporting : bentuk laporan long story yg membahas dan mengupas satu bagian/angle dari suatu topic/permasalahan secara mendalam dengan dukungan berbagai fakta,data,opini,terkait.
d. Comprehensive reporting : Program long story yang membahas satu topic/permasalahan dan dan pengaruh/dampaknya pada lingkungan disekitar permsalahan tsb.dengan memanfaatka fakta/data,opini terkait atau dapat juga mengungkapkanberbagai faktor yang mempengaruhi permasalahannya tersebut.
e. Interpretative reporting : laporan long story yg mengungkapkan pendapat* masyarakat/peristiwa* pembanding ttg satu permasalahan dg tujuan agar masy.mendapatkan wawasan/cakrawala pengetahuan tentang permasalahan itu sehingga dapat melakukan penilaian objektif.
f. Investigative reporting : laporan long story yg mengungkapkan permasalahan yg fakta/datanya disembunyikan. Tujuannya agar audience mendapatkan informasi yg selama ini disembunyikan.
g. Editorial/commentary : paket prod./acara yg mewujudkan /menunjukkan sikap redaksi dari lembaga penyiaran thd.satu fenomena/permasalahan.
h. Magazine Program : satu program acara yg mengetengahkan berbagai peristiwa/keadaan/fenomena  dalam berbagai format/sub format,dengan durasi untuk setiap itemnya lebih dari 3 menit.
-    FORMAT BERITA :
  1. Straight News  : audience opinion,reader only,actuality,remote feed
  2. Indepth News  : news interview,Ilustrated Voice Report
  3. Short Feature   : Ilustrated Voice Report
  4. Vox Pop           : Audience Opinion
-   JENIS BERITA :
  1. Hard News
  2. Soft News
-   FORMAT PENYAJIAN BERITA scr Umum  :
a. Reader Only : semua naskah berita dibaca penyiar ( straight news )
b. Voice Report : penyiar membaca naskah pengantar,laporan beritanya oleh reporter ( recorded )
c. Ilustrated Voice Report : penyiar membaca naskah pengantar,laporan berikutnya oleh reporter ditambah dengan statement/potongan pidato/atmosphere sound.
d. Actuallity/Insert : langsung disampaikan narasumber
e. Remote feed : laporan reporter dari tempat kejadian ( live reporting/running report/on the spot reporting ).
f. Audience Opinion : pendapat* dari masy./vox pop
g. News Interview : yg disampaikan dari wawancara
-   FORMAT PENYAJIAN BERITA Menurut Deddy Iskandar,MMDA :
  1. a. Reader Only   : naskah beritaseluruhnya dibaca penyiar utk berita mendadak maksimal 30 detik.
  2. b. Reader Under Lay : seluruh naskah dibaca penyiar akan tetapi,ditunjang oleh visual,durasi 1 menit.
  3. c. Cut Spot         : penyiar mengantarkan berita dilanjutkan ( cut to ) laporan reporter :
  • Live Reporting : live program & delay program
  • Narrative Reporting/Scripted reporting ( YB Wahyudi/ROSS SYSTEM ):
  1. Reported on the spot on the screen : ada kemunculan reporter dilapangan sebentar.
  2. Reported on the spot off the screen : semua dilakukan dg dubbing
  3. Reported off the spot on the screen : Cuma narasi yg dikeuarkan
  4. Reported off the spot off the screen : pembacaan narasi narasi oleh pihak lain.
d. Phone Still : laporan berita yg disampaikan lewat saluran tlp.
e. Non Intro : penyiar tdk muncul dilayar,akan tetapi hanya reporter.

-   FORMAT PENYAJIAN BERITA dari sumber lain :
a. Reader Only : seluruh naskah dibaca penyiar tanpa visual
b. Voice over/V.O : seluruh naskah dibaca penyiar + visual
c. Voice over graphic :voice over yg beritanya berupa visual(tulisan,peta,karikatur)
d. SOT ( Sound On Tape ) : berita berupa ket/statement pejabat & penyiar hanya mengantarkan.
e. VO + Shot       : naskah berita dibaca penyiar disambung dengan statement pejabat.
f. Package ( PKG ) : format penyajian berita yang pengantarnya disampaikan penyiar disambung dengan laporang reporter/narrator yg sudah direncanakan.
g. Live On Cam/reportive/live reporting/running report : format penyajian berita yg langsung dr tempat kejadian,penyiar hanya mengantarkan.
h. Live On Tape : laporan TKP oleh reporter namun siarannya tdk langsung.
i. Live by phone : laporan yg dilakukan langsung melalui tlp.
j. Phone record : laporan yg dilakuka scr direkam mllui tlp.
k. Visual News  :berita berupa gambar,tanpa narasi,penyiar hanya mengantar.
l. Visual + comment : berita yg berupa gambar yg langusung dikomentari oleh presenter tanpa naskah.
m. Vox Pop : audience opinion/pendapat public.
n. News Interview : berita yg dsampaikan dg wawancara.
Yang Membatasi Reporter :
1. Field of experience
2. Field of reference
3. Interest ( ketertarikan/selera )
-   DOCUMENTARY,Menurut :
a. Steve Blandford : documenter merupakan pembuatan film yg subjeknya adalah masy.peristiwa/suatu situasi yg benar* tjd.didunia nyata.
b. Soung Sinema.wordpress.com,film doc : sebuah film yg merekam gambar & suara yg factual & actual.
c. Suwardi Idris : documenter adlh cabang dr feature,doc.sebagaian besar diambilakan dari bahan* documentasi dg kata lain,doc.lebih bersifat sejarah/ttg berbagai peristiwa masa silam yg perlu diketahui audience.
-  BENTUK* DOCUMENTARY :
  1. Chandra Tanzil ;
    1. Exspository : doc.katagori ini menampikan pesan kpd penonton scr langsung,baik mllui presenter atau pun dalam bentuk narasi.
    2. Observatory/Direct cinema : pendekatan ini ingin merekam kejadian scr spontan,natural,& tdk dibuat-buat.
    3. Reflexive/Cinema Verite : dlm aliran ini membuat film cenderung secara sengaja,memprokovasi dg memunculkan kejadian* yg telah lalu.
-          OBB ( Opening Bill Board ) : gambaran identitas program utk membuka program acara/ID’s program
-          CBB ( Closing Bill Boad )    : identitas utk menutup program acara

Komunikasi Massa sebagai Lembaga Sosial


Komunikasi Massa sebagai Lembaga Sosial
(Pertemuan 8 )
___________________________________________________________
2.1. Pengantar.
Dari aspek sosiologis, maka kajiannya berurusan dengan bentuk-bentuk komunikasi sosial yang telah terlembagakan seperti komunikasi massa dan pola-pola organisasi sosial yang menyebabkan komunikasi tersebut terjadi.
Para sosiolog mencari aturan-aturan budaya mengenai siapa saja yang terlibat dalam produksi, distribusi, eksebisi dan penerimaan/kegunaan komunikasi massa. Bagaimanakah sejumlah aktivitas tersebut akan dilaksanakan dan isi pesan apa yang seharusnya dikomunikasikan atau tidak dikomunikasikan sesuai dengan norma-norma masyarakat yang ada.
Jadi uraian sosiologis dewasa ini pada umumnya mengenai komunikasi massa menekankan pada klasifikasi sistem-sistem komunikasi massa menurut bentuk-bentuk hak milik dan kontrol media.
Tipologi-tipologi sistem komunikasi massa dalam buku Four Theories of The Press oleh Fred Siebert, T.Peterson dan W.Schramm (1963) adalah:
1.     Soviet Communist Theories.
Media massa mendapat mandat yang jelas dan eksplisit dari partai dan pemerintah sebagai tujuan pokok mereka. Media massa dipercaya, diberi kekuasaan untuk membawakan teori dan kebijakan komunis kepada massa, menekankan dukungan kepada partai dan pemerintah serta meningkatkan budaya masyarakat.
Untuk mencapai tujuan tersebut, partai dan pemerintah menggunakan kontrol yang relatip keras terhadap media dan operasinya (Negara-negara komunis).

2.     Libertarian Theories.
Penekanannya adalah pada kebebasan media, khususnya dari kontrol pemerintah, meskipun terdapat juga beberapa peraturan, pembatasan dan tindakan pemerintah (Anglo Amerika dan Eropa).



3.     Social Responsibility Theories.
Teori ini menekankan pada tanggungjawab moral dan sosial orang-orang/lembaga-lembaga yang menjalankan media massa, antara lain kuajiban untuk memberikan informasi dan diskusi kepada publik tentang 0masalah-masalah sosial yang penting dan menghindari aktivitas-aktivitas yang merugikan masyarakat (Anglo-Amerika dan Negara-negara Barat).

4.     Authoritarian Theories.
Media massa (pemerintah maupun swasta) secara jelas bergantung kepada pemerintah. Pengekangan ini mungkin dilakukan melalui berbagai macam metode, seperti prosedur perijinan dan sensor pemerintah yang relatip keras (Eropa abad 16 dan 17 serta dewasa ini negara-negara tertentu).

2.2. Sistem-Sistem Komunikasi Massa.
2.2.1. Komunikasi massa di Uni Soviet.
Karakter komunikasi massanya adalah sbb:
·        Sistemnya terencana, terbentuk organisasi formal dan isis komunikasi yang disampaikan. Media massa dapat berubah-ubah menyesuaikan diri dengan kebutuhan sosial dengan berfokus pada lapisan khalayak tertentu.
·        Media massa beroperasi menurut filsafat partai komunis dan tujuan tercapainya cita-cita Soviet.
·        Terdapat peninjauan kembali dan kontrol kuat terhadap isi komunikasi.
·        Terdapat derajat speksialisasi yang tinggi terhadap khalayak yang menjadi tujuan setiap media.
·        Mengutamakan kesempatan bagi terpaan khalayak dalam konteks kelompok.

Dari 4 aktivitas pokok komunikasi massa (pengawasan, interpretasi, warisan budaya dan hiburan), dapat diringkas sbb:
·        Komunikasi massa memberikan prioritas pada interpretasi kejadian dan saran-saran pada khalayak berperilaku. Editor bertanggungjawab memilih peristiwa atau dokumentasi tentang proses pembangunan negara.
·        Transmisi budaya diprioritaskan seperti musik klasik.
·        Hiburan kurang diprioritaskan, kecuali yang memperbaiki cita rasa/menunjang pendidikan budaya dan politik.
·        Pengawasan dan pelaporan tidak penting.

Filsafat dari Lenin adalah bahwa partai memiliki tujuan, antar lain untuk memimpin rakyat agar meningkatkan kebudayaannya dan membimbingnya menuju nasib poleksos. Bolshevisme (konsep kepemimpinan Lenin) merupakan idiologi sospol yang mengarahkan media massa untuk membantu partai komunis dalam mendidik rakyatnya.

2.2.2.Komunikasi massa di Republik Rakyat Cina.
Sistem komunikasi massanya memiliki karakteristik institusional dan organisasional yang sama dengan di Soviet, bahkan menurut Emory pesan-pesan media massa diikuti dengan komunikasi tatap muka dalam forum sehingga media massa dan komunikasi personal masuk dalam suatu sistem.
Dua macam karakteristik sistem komunikasi massa yang sangat menarik secara sosiologis adalah tatzepao pada tingkat lokal serta adanya jaringan luas para koresponden pada tingkat rakyat kecil.

2.2.3.Siaran di Inggris.
Pemilikan dan kontrol atas media massa tidak disentralisasikan dalam lembaga negara. Siaran radio dan TV diorganisasikan sebagai monopoli dibawah pengusaha negara, yang merupakan gabungan dari usaha komersial dan pemerintah. Radio siaran Inggris berada di tangan korporasi/lembaga negara, yaitu Bristish Broadcasting Corpotation yang dibentuk th.1927 oleh Royal Charter. Pemancar BBC mensuplai 4 jaringan radio nasional, Radio 1 pada umumnya musik pop; Radio 2 light program dengan musik pop, olahraga dan berita umum; Radio 3 musik ‘serius’, drama, diskusi, berita dan pendidikan; Radio 4 home service dengan musik, drama, wawancara dan instruksional untuk sekolah-sekolah dan lembaga lainnya (Emery, 1972:100-101). 
Sebagai lembaga negara sebenarnya pemerintah dapat menuntut mengudarakan pengumuman penting, namun  BBC tidak dimiliki, dikontrol maupun dioperasikan oleh pemerintah.
Karena faktor geografis, maka Inggris hanya memiliki 2 frekuensi pemancar. Oleh karena itu kepemilikannya dipercayakan pada lembaga negara, bukan perorangan atau swasta. Siaran TV merupakan monopoli BBC sampai 1954, dengan dibentuknya Independent Television Authority yang menyajikan program komersial dalam membantu siaran umum BBC 1 dan BBC 2.


Tugas dan wewenang ITA :
·        Memilih dan menunjuk perusahaan yang menghasilkan program, dimana 15 perusahaan untuk memsupali 14 bidang ITA.
·        Mentransmisikan program, untuk keseimbangan informasi, pendidikan dan hiburan.
·        Mengontrol iklan agar sesuai dengan Television Act serta aturan dan prinsip yang berwenang.

1.2.4.  Siaran di Kanada.
Siaran radio dan TV mirip dengan yang sistem di Inggris, tetapi sistemnya telah mengembangkan sistem siaran nasionalnya untuk menyesuaikan diri dengan keadaan fisik, poleksosbudnya (Austin Weir, 1965).
Karakter siaran Kanada adalah sbb:
·        Masalah Kanada untuk siaran radio dan TV adalah luasnya daerah yang hampir 40 kali luas daerah Inggris dengan jumlah penduduk sedikit dan sebarannya tidak merata. Oleh karena itu berkembang sektor rangkap yang meliputi public and private broadcasting.
·        Komitmen melayani kedua kelompok penduduk yang berbahasa Inggris dan Perancis.
·        Mengembangkan dan memelihara program Kanada untuk menghindari invasi budaya dari Amerika.

Oleh karena itu pimpinan pemerintah dan pimpinan pemancar secara umum telah memiliki falsafah siaran radio/TV harus khas Kanada, dikontrol dan menjadi sistem nasional yang melayani kebutuhan masyarakat melalui pemancar umum, swasta atau keduanya (Ottawa, 1965).

2.2.5. Media massa di Amerika Serikat.
Media massa di AS sangat banyak jumlahnya, diantaranya terdapat 336 juta radio dan 100 juta pesawat TV untuk 93% dari jumlah seuruh rumahtangga dimana 1/3nya memiliki dua atau lebih pesawat TV (Holt, Rinehart and winston, 1973).
Dari gambaran tersebut sebagian besar media massa dikuasai swasta yang berorientasi keuntungan, namun demikian mereka tunduk dengan peraturan pemerintah khususnya yang operasinya berhubungan dengan sumber negara atau masalah kesejahteraan umum.
Falsafah media massanya adalah kebebasan berbicara atau freedom of spech, yaitu pembatasan minimal pemerintah selain materi yang bersifat fitnah serta sensor pada saat perang. Disamping itu batasnya adalah materi-materi yang bertentangan dengan nilai-nilai dan lembaga-lembaga sosial seperti publikasi materi kecabulan yang membahayakan bangsa. 

Sifat dan Fungsi Komunikasi Massa

Sifat dan Fungsi Komunikasi Massa

Pertemuan 4, 5, 6 dan 7.
A. Pengantar.
Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang mendasar dan vital. Mendasar karena setiap masyarakat ingin mempertahankan berbagai aturan sosial melalui komunikasi. Sedangkan vital, karena setiap individu dapat melakukan komunikasi untuk menjaga keberadaannya sebagai anggota masyarakat.

1.1. Komunikasi Massa.
Mengenai Komunikasi Massa adalah jenis khusus dari komunikasi sosial yang melibatkan berbagai kondisi pengoperasian, terutama sifat khalayak, sifat bentuk komunikasi dan sifat komunikatornya.
Adapun sifat dari khalayak, bentuk komunikasi serta komunikatornya adalah sebagai berikut:

a.     Sifat Khalayak.
Komunikasi massa ditujukan kepada ke arah khalayak luas, heterogen dan anonim, sehingga pesan-pesan yang ditujukan individu tertentu (tilpun, surat dlsbnya) tidak termasuk komunikasi massa.
·      Khalayak luas relatif, yaitu apabila komunikasi dilakukan selama suatu periode tertentu dan selama itu Komunikator tidak berinteraksi tatap muka dengan Komunikan.
·      Heterogen, berarti komunikasi tersebut tidak ditujukan khusus kelompok tertentu, akan tetapi untuk sekumpulan individu dengan berbagai posisi dalam masyarakat.
·      Anonim, bahwa anggota-anggota khalayak secara individual tidak saling kenal dan tidak diketahui oleh Komunikatornya.

b. Sifat Bentuk komunikasi.
Komunikasi Massa dikarakterisasikan sebagai komunikasi yang umum, cepat dan selintas.
·        Umum, karena pesan tidak ditujukan ke perorangan dan materinya sama.
·        Cepat, karena pesan dapat menjangkau area yang sangat luas dengan waktu cepat.
·        Selintas, karena dapat dikonsumsi dengan segera, bukan untuk diingat-ingat.



Oleh karena itu komunikasi massa memiliki akibat-akibat sosial, sebagai berikut:
·        Umum, ia sebagai subyek untuk kontrol sosial melalui lembaga, opini publik maupun mekanisme sosial lainnya.
·        Cepat, adanya keserempakan pesan mengakibatkan pesan memiliki kekuatan sosial yang besar.
·        Selintas, adanya waktu singkat sehingga pesan tidak mendalam dan sensasional.

c. Sifat Komunikator.
Komunikator dalam komunikasi massa bekerja melalui sebuah organisasi yang kompleks dengan pembagian kerja yang ekstensif dan biaya tetentu bersamaan dengan pekerjaan tsb.
·        Organisasi kompleks, karena struktur organisasinya sangat besar dibanding dengan bentuk komunikasi yang lebih tua (jaringan kerja TV NHK misalnya).
·        Tenaga kerja yang terlibat mencapai ribuan dengan berbagai profesi.
·        Biaya program di TV mingguan pada th 1973 selama 30 menit per-hari rata-rata minimal sebesar US $ 160.000.
                                                                                                  Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa karakter utama dari komunikasi massa adalah sbb :
Komunikasi ini ditujukan kepada khalayak yang relatif luas, heterogen dan anonim; Pesan-pesannya disampaikan secara umum, seringkali dapat menjangkau khalayak luas secara serempak dan sekilas; Komunikatornya cenderung sebagai suatu organisasi yang kompleks sehingga melibatkan pembiayaan yang sangat besar.

1.2. Aktivitas Pokok Komunikasi.

Harold Lasswell (1948) mengemukakan adanya 3 aktivitas pokok komunikasi, yaitu pengawasan lingkungan, interpretasi dan transmisi budaya. Namun kemudian R.Wright menambah satu fungsi, yaitu hiburan. Sehingga aktivitas pokok komunikasi dibagi menjadi 4 (empat), yaitu :

1.     Pengawasan. (Surveillance)
·        Karena menunjukkan tindakan pengumpulan dan pendistribusian informasi tentang kejadian-kejadian di lingkungan sekitarnya. Menurut Heru (2005:28) aktivitas ini populer disebut sebagai berita dan pesan informasi media, media mengambil tempat sebagai penjaga dan pengawas. Disini ada dua kemungkinan, pertama sebagai pengawasan waspada, terjadi ketika media menginformasikan ancaman (bencana alam). Kedua, sebagai pengawasan instrumen, terjadi ketika media menyalurkan informasi yang berguna dan membantu kehidupan sehari-hari (informasi harga kebutuhan pokok, mode pakaian atau film di bioskop).

2.     Interpretasi (Correlating of the component of society in making response to the environment).
Karena menginterpretasikan informasi dan melakukan reaksi atau tanggapan atas kejadian di lingkungannya.. Media memberikan informasi mengenai arti kunci dan penting mengenai kejadian-kejadian yang ada di masyarakat, contoh yang paling jelas adalah editorial, penafsiran, komentar dan opini diberikan kepada khalayak sehingga bertambah pengetahuan dan wawasannya.
Tidak hanya editorial, akan tetapi artikel analisis implikasi kebijaksanaan pemerintah serta isi media yang tampaknya sebagai hiburan (Up In Smoke tentang mariyuana, Coming Home & Apocalypse Now tentang perang Vietnam serta All In The Family tentang hubungan ras) juga dapat termasuk penafsiran.

3.     Transmisi Kebudayaan (Transmission of the social inheritance).
Karena mengkomunikasikan pengetahuan, nilai-nilai dan norma-norma sosial dari suatu generasi kepada generasi penerusnya.

4.     Hiburan (Entertainment)
Karena menunjukkan pada tindakan komunikatif yang dimaksudkan untuk menghibur dengan tidak mengindahkan efek-efek instrunentalnya.


1.3.      Fungsi Media Massa.
Sebenarnya banyak sekali teori sosiologi yang ada, namun untuk memahami tentang fungsi media massa, secara sepintas akan dikemukakan beberapa teori yang bernaung dibawah 3 (tiga) paradigma yang ada.
Teori-teori sosiologi tersebut diantaranya adalah teori Fungsionalisme dari paradigma Fakta Sosial, teori Interaksionisme Simbolik dari paradigma Definisi Sosial dan teori Pertukaran Sosial dari paradigma Perilaku Sosial. Sudah pasti masing-masing paradigma tersebut memiliki subject matter sendiri-sendiri yang masing-masing berdasarkan basic assumtions yang berbeda. Konsekuensinya akan timbul pemaknaan yang berbeda-beda dalam menganalisis fenomena-fenomena komunikasi yang terjadi di masyarakat.
Namun untuk mengkaji tentang hubungan antara fenomena komunikasi massa dengan masyarakat dari perspektif sosiologi, akan dibahas dengan menggunakan pendekatan teori fungsionalisme.
Sebagaimana dikemukakan oleh Robert K. Merton (Sutaryo, 2001:1.20), teori ini menyatakan bahwa suatu tindakan akan muncul apabila hal, fenomena atau tindakan tersebut fungsional bagi masyarakat.

Selanjutnya Robert K. Merton (1957:I) menyatakan bahwa ada 2 fungsi, yaitu fungsi nyata (manifest function) yang diinginkan dan fungsi tersembunyi (latent function) yang tidak diinginkan.

Bagi fungsi yang tidak diinginkan  jika ditinjau dari kesejahteraan masyarakat disebut dysfunctions.


1.3.1.  Fungsi Pengawasan media massa.

a. Bagi Masyarakat:
1.     Komunikasi Massa dapat memberikan peringatan adanya ancaman dan bahaya penyakit menular atau bencana alam. Peringatan tersebut menunjang perasaan egaliterianisme (sama dengan orang lain untuk meloloskan diri dari bahaya) dalam masyarakat.
2.     Data tentang kejadian lingkungan akan menjadi alat bagi lembaga dalam kehidupan sehari-hari (kegiatan stok pasar, navigasi, dll).
3.     Ethicizing (pengukuhan moral, pengakhlakan), apabila komunikasi dapat memperkuat kontrol sosial atas anggota masyarakat yang menyimpang.
Disfungsinya :
1.      Berita tanpa sensor dapat mengancam struktur masyarakat, misal informasi tentang kondisi dan idiologi masyarakat lain akan dapat mendesakkan perubahan.
2.      Peringatan yang tidak ditafsirkan tentang bahaya dapat menimbulkan kepanikan masyarakat, seperti pendapat Hadley Cntril dkk (1940) tentang Invation from Mars.

b. Bagi Individu :
1.     Selama kesejahteraan perorangan terkait dengan kesejahteraan sosial, maka peringatan dan fungsi berita juga berguna bagi individu.
2.     Utility : berita media massa sebagai pelengkap hidup sehari-hari, sehingga pada saat tidak ada berita, individu merasa ada yang kurang.
3.     Insrument: Sebab media massa merupakan alat yang diperlukan bagi kehidupan sehari-hari sebagaimana dikemukakan oleh Berelson (1949:111-129).
4.     Secara khusus Lazarfeld dan Merton (L. Bryson,tt:95-118) menyatakan bahwa komunikasi massa berfungsi penganugrahan status yang menambah prestige bagi individu yang selalu berusaha tahu berita.
5.     Penganugrahan status seperti menjadi public status, sebagaimana dikemukakan oleh Merton tentang local maupun cosmopoitan influencials (Lazarfeld dan Stanton, tt:180-219).




Disfungsinya :
1.     Berita tentang bahaya dapat menimbulkan kecemasan.
2.   Melimpahnya berita akan menimbulkan reaksi kembali pada hal-hal yang bersifat pribadi ( privacy) (Ernst dan Nathan, 1947).
3.     Meningkatnya berita terkadang mengakibatkan perasaan masa bodoh atau aphaty.
4.   Individu seolah terkena bius demi mengejar status serba tahu oleh Lazarfeld dan Merton sebagai narcotization.

c. Bagi Sub-Kelompok :
1.  Instrumental : Selama berita bermanfaat bagi suatu kelompok politik, maka dapat dijadikan alat  memelihara kekuasaan.
2.     Deteksi : Pengetahuan tentang perilaku menyimpang dan subversif.
3.     Mengatur,  mengontrol dan mungkin monitor opini publik.
4.     Untuk golongan politik dapat dijadikan alat pengesahan kekuasaan melalui status conferal
Disfungsinya :
1.  Pemberitaan yang dijadikan propaganda musuh dapat melemahkan atau mengancam kekuasaan kelompok politik yang sah, sebagaimana dinyatakan oleh Hans Speier (Lerner dan Lasswell, 1951).
2.   Berita-berita tentang realitas, propaganda dan ekspose-ekspose musuh.

d. Bagi Kebudayaan :
1.     Meningkatkan kontak antar budaya.
2.     Meningkatkan pertumbuhan budaya.
Disfungsinya :
1.     Berita-berita yang tidak terkontrol akan mengenai masyarakat lain, memungkinkan adanya invasi budaya asing.
2.     Melemahkan budaya bangsa.







1. Pengawasan Media.

BAGI
FUNGSI
DIS FUNGSI
A. Masyarakat
*). Peringatan: bahaya alam, musuh
*). Egalitrianisme
*). Instrumental : berita penting bagi lembaga.
*). Etisisasi

*). Ancaman stabilitas : berita ttg masyarakat yg lebih baik.
*). Kepanikan
B. Individu
*). Utility: Kelangkaan berita mengganggu hidup
*). Instrumental : tambah prestige opinion leader
*). Kecemaan, privatisasi, apatis dan narkotisasi
C. Sub-Kelompok
*). Instrumental : pelihara kekuasaan
*). Mengatur : opini masy, kontrol sos., legitimasi, status anugerah & monitor.
*). Deteksi : penyimpangan & subversif
*). Ancaman kekuasaan :
*). Expose propaganda oposisi
D. Kebudayaan
*). Meningkatkan kontak antar budaya
*). Menumbuhkan kontak antar budaya
*). Tumbuhkan/   penyesuaian budaya
*). Memungkinkan invasi budaya


1.3.2.  Fungsi Korelasi (pemilihan, interpretasi dan preskripsi ) media massa.
a. Bagi Masyarakat :
1.     Adanya interpretasi dan evaluasi dan kejadian yang ada di sekitarnya, maka dapat meningkatkan mobilisasi masyarakat.
2.     Mengurangi ancaman terhadap stabilitas sosial.
3.     Mengurangi kepanikan.
4.     Media massa dapat memilih masalah-masalah tertentu yang mempengaruhi agenda setting masyarakat. Menurut Mc Combs dan D.Shaw (972:176-187) bahwa apakah itu evaluasi atau membatasi tidak, yang paling nyata adalah bahwa media massa memilih berita dan masalah tertentu yang mempengaruhi agenda setting masyarakatnya.

Disfungsinya :
1.     Apabila komunikasi tersebut membatasi kegunaan dari kritik sosial, maka aktivitas korelasi akan meningkatkan konformitas sosial dan merintangi perubahan sosial.

b. Bagi Individu :
1.     Dapat menghemat (efisiensi) waktu dan mengasimilasi berita.
2.     Mengurangi stimulasi yang berlebihan, kecemasan, apatis, pribadi (privatisasi) dan agenda setting.
Disfungsinya :
1.     Interpretsi dan edit berita oleh media massa melemahkan hak kritik individu.
2.     Adanya gagasan, pendapat maupun pandangan yang sudah dicerna, akan menjadikan individu tidak efektif dan irasional (pasif).

c. Bagi Sub-Kelompok :
1. Membantu mempertahankan kekuasaan.
2. Memelihara konsensus.
Disfungsinya :
1. Meningkatkan tanggungjawab.

d. Bagi Kebudayaan :
1. Mengurangi invasi kebudayaan.

Disfungsinya :
1. Menghalangi pertumbuhan kebudayaan.


2. Korelasi

BAGI
FUNGSI
DIS FUNGSI
A. Masyarakat
*). Tingkatkan mobilisasi
*). Kurangi ancaman stabilitas sos.& kepanikan
*). Agenda Setting
*). Meningkatkan konformisme sos.
*). Merintangi perubahan sos. (krn abaikan kritik).
B. Individu
*). Efisiensi, Asimilasi berita
*). Kurangi over stimulasi, apatis, kecemasan & privatisasi
*). Agenda Setting
*). Lemahkan hak kritik
*). Meningkatkan kepasifan
C. Sub-Kelompok
*). Membantu pertahankan kekuasaan
*). Pelihara konsensus
*). Meningkatkan tanggung jawab
D. Kebudayaan
*). Kurangi invasi budaya
*). Halangi pertumbuhan kebudayaan



1.3.3.  Transmisi Budaya
a. Bagi Masyarakat :
1.     Meningkatkan kohesivitas sosial.
2.     Memperluas dasar norma dan pengalaman bersama.
3.     Mengurangi anomia.
4.     Melanjutkan sosialisasi, mencapai kedewasaan bahkan setelah keluar dari lembaga sekolah.
Disfungsinya :
1.     Memperbesar massa masyarakat.

b. Bagi Individu :
1.     Meningkatkan integrasi, penekanan pada norma-norma umum.
2.     Mengurangi indiosinkratik.
3.     Mengurangi anomia.


Disfungsinya :
1.     Media massa mendepersonalisasikan proses sosialisasi, yang merupakan proses dimana seorang anggotanya yang baru (lahir) akan mempelajari norma-norma dan kebudayaan masyarakat.
Sedangkan dari sisi individu merupakan suatu proses mendapatkan pembentukan sikap untuk berperilaku yang sesuai dengan norma-norma kelompoknya. Menurut David Reisman (1953) bahwa pelajaran moral dalam cerita yang disampaikan media massa tidak dapat disesuaikan dengan kapasitas individu pendengarnya, seperti andaikata cerita tersebut disampaikan secara tatap muka.

c. Bagi Sub-Kelompok :
1.     Memperluas kekuatan lembaga lain untuk sosialisasi.
Disfungsinya :
 (Tidak ada)

d. bagi Kebudayaan :
1.     Menstandarisasikan Kebudayaan.
2.     Memelihara konsensus budaya.
Disfungsinya :
1.     Mengurangi berbagai macam sub-kultur.






3. Transmisi Kebudayaan

BAGI
FUNGSI
DIS FUNGSI
A. Masyarakat
*). Tingkatkan kohesivitas sos.
*). Kurangi anomia
*). Melanjutkan sosialisasi
*). Perbesar massa masy.
B. Individu
*). Tingkatkan integrasi
*). Kurangi indiosinkratik
*). Kurangi anomia
*). Depersonalisasi sosialisasi
C. Sub-Kelompok
*). Memperluas kekuatan (lembaga lain).
--
D. Kebudayaan
*). Standarisasi kebudayaan
*). Pelihara konsensus kebudayaan.
*). Kurangi berbagai sub-kultur


1.3.4.    Hiburan.
Hiburan yang bertentangan dengan bentuk-bentuk hiburan individualistik, kekeluargaan dan yang sifatnya pribadi lainnya.
a. Bagi Masyarakat :
1.     Pelepas lelah bagi kelompok-kelompok massa, dengan media massa siaran seperti olahraga dapat dinikmati oleh puluhan juta orang pendengar/pemirsa.
Disfungsinya :
1. Mengalihkan publik, menghindarkan aksi sosial.

b.    Bagi Individu :
1.     Pelepas lelah.
Disfungsinya :
1.     Memperendah cita rasa, seperti Theodore W.Adorno (1945:208-217) yang menyatakan bahwa hiburan massa adalah disfungsi selama hiburan massa tersebut gagal menimbulkan atau menumbuhkan selera publik sampai tingkat bentuk hiburan teater, opera atau drama klasik.
2. Meningkatkan kepastian dan memungkinkan pengasingan diri.



c.      Bagi Sub-Kelompok :
1.     Memperluas kekuasaan.
2.     Pengendalian bidang kehidupan yang lain.
Disfungsinya :
(Tidak ada).

d. Bagi Kebudayaan :
(tidak ada).
Disfungsinya :
1. Melemahkan aestetik : “budaya pop”.


4. Hiburan.

BAGI
FUNGSI
DIS FUNGSI
A. Masyarakat
*). Pelepas lelah klp massa
*). Mengalihkan publik.
*). Hindarkan aksi massa.
B. Individu
*). Pelepas lelah
*). Tingkatkan kepastian.
*). Merendahkan cita rasa.
*). Pelarian/pengasingan.
C. Sub-Kelompok
*). Perluas kekuasaan
*). Pengendalian bidang kehidupan lain.
--
D. Kebudayaan
--
*). Melemahkan aestetika “budaya pop”.